Diduga Penguji Tak Kompeten, Coreng nama Universitas Muhammadiyah Jakarta

Senin, 24 Februari 2025

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Indramayu, sumatraterkini.id – Gelombang ketidakpuasan melanda kalangan wartawan di Indramayu. Ketua Ikatan Wartawan Online (IWO) Kabupaten Indramayu, Kang Supardi, atau yang lebih dikenal dengan sebutan Kakang Prabu dengan tegas menyatakan mosi tidak percaya terhadap salahsatu Penguji yang dihadirkan di Lembaga Uji Kompetensi Wartawan (LUKW) Universitas Muhammadiyah Jakarta.yang digelar pada tanggal 21-22/2/2025.

Tuduhan ketidakprofesionalan, kurangnya transparansi, dan dugaan komersialisasi menggema, menciptakan badai kritik yang menargetkan integritas penguji tersebut.

“Saya merasa bahwa Penguji tidak menjalankan fungsinya dengan baik,” ujar Kakang Prabu dengan nada kecewa. Senen (24/2/2025) di Kantor IWO Kabupaten Indramayu Jawa Barat. Ia mengungkapkan sejumlah kejanggalan yang dialaminya saat mengikuti Uji Kompetensi Wartawan (UKW) tingkat Madya yang dilaksanakan pada tanggal 21-22 Februari 2025 kemarin.

Salah satu poin utama kekecewaan adalah adanya salahsatu penguji yang  nakal, dan tidak berakhlak awalnya waktu uji rapat redaksi itu dimana Nurcholis membentak saya  dan .melecehkan saya dengan nanya lulusan apa hingga ada dugaan pantas untuk ditumbalkan, disini kisruh itu dimulai .

“Mata uji rubrik itu sudah ga relevan dengan media online di era digital sekarang ini, tapi penguji Nurcholis MA Basyari terus mencari kelemahan saya  hingga terus menghajar saya dimata uji ini.

“Nurcholis MA Basyari sebagai penguji masih berpola pikir media cetak,. Kalau di media online sudah ga ada lagi Rubrikasi. Yang ada itu kanalisasi.., “Apalagi HP saya  kurang mendukung untuk membuat matrix.

Mata uji lain-lainnya OK. Saya sebagai Ketua IWO (Ikatan Wartawan Online Kabupaten Indramayu Jawa Barat) bukan dari media abal-abal, tapi media yang berpengaruh di Indramayu, dan berbadan hukum resmi. Datang  jauh -jauh dengan biaya habis Rp. 5000.000 lebih untuk datang ke UKW telah berkorban banyak waktu dan biaya sampai pinjam uang sana-sini juga rugi waktu tidak ikut memimpin kegiatan rapat dengan anggota IWO malah sampai di tempat Ujian UMJ dikorbankan oleh penguji yang tidak berakhlak. Hingga ada bisik-bisik dan diantara penguji harus ada orang yang dikorbankan hingga mengarah ke Ketua IWO Kabupaten Indramayu Jawa Barat.

“Dia (Nurcholis MA Basyari) bukannya ngasih arahan, tapi malah menyudutkan. Diduga ada indikasi sengaja mengorbankan untuk tidak diluluskan,” ungkapnya. Lebih lanjut, ia menuding penguji tersebut mencoba memanfaatkan situasi untuk kepentingan komersial.

“Malah dia menyarankan agar saya mengumpulkan wartawan di Indramayu agar diadakan Diklat sebagai narasumber beliau. Ini komersial namanya. Sekelas Nurcholis  MA Basyari orang berpendidikan tinggi, tapi masih mencari uang receh, miris,” tambah Kakang Prabu.

Ketidakpuasan semakin memuncak ketika seorang pendamping penguji memberikan jawaban yang dianggap tidak cerdas terkait kelulusan peserta. Jawaban yang mengalihkan tanggung jawab kepada Dewan Pers dinilai sebagai upaya untuk menghindari akuntabilitas. “Yang lebih parah lagi, ada seorang pendamping penguji ketika ditanya siapa saja yang lulus, jawabnya begitu enteng, yaitu ‘kewenangan kelulusan adanya di Dewan Pers.’ Ini jawaban tidak cerdas,” tegas Kakang Prabu menunjukkan kekecewaannya terhadap kurangnya profesionalisme.

Kakang Prabu menyerukan reformasi total terhadap penguji Nurcholis MA Basyari  Ia menekankan perlunya evaluasi ulang terhadap penguji yang dianggap tidak kompeten / tidak berakhlak dan memiliki sikap yang angkuh. “Kami butuh perubahan,” katanya, menegaskan pentingnya membangun kembali kepercayaan publik terhadap penguji tersebut.

Kurangnya transparansi dalam proses penilaian menjadi sorotan utama. Banyak wartawan yang merasa tidak mendapatkan kejelasan mengenai kriteria penilaian dan alasan ketidaklulusan. Hal ini memicu spekulasi dan kecurigaan, merusak citra penguji Nurcholis MA Basyari.

Selanjutnya kami nanti bila benar dijadikan tumbal akan lakukan somasi ke instansi -instansi/ lembaga terkait Pers.

Proses sertifikasi yang seharusnya menjadi tolok ukur kompetensi, justru menjadi sumber keresahan dan ketidakpastian.

Hingga berita ini diturunkan, belum ada tanggapan resmi dari pihak Universitas Muhammadiyah Jakarta maupun penguji Nurcholis MA Basyari, tentu Publik menantikan klarifikasi dan langkah konkret dari universitas untuk mengatasi krisis kepercayaan ini.

Kasus ini memicu gelombang solidaritas di kalangan wartawan Indramayu. Mereka bersatu untuk menuntut perubahan dan perbaikan dalam sistem uji kompetensi. Semangat kebersamaan ini menjadi kekuatan pendorong untuk mewujudkan jurnalisme yang lebih baik.

Kejadian ini menjadi pelajaran berharga bagi semua pihak terkait pentingnya menjaga integritas dan profesionalisme penguji  (UKW)  Uji Kompetensi Wartawan.

Harapan akan lahirnya Penguji yang lebih baik dan terpercaya terus menyala di hati para jurnalis. (**)

Berita Terkait

Komaruddin Hidayat Buka Dialog Nasional SMSI: Media Baru Harus Mengarah pada Pers Sehat
PMI Banten Serahkan Bantuan Kemanusiaan untuk Korban Bencana Alam
Presiden PMD: Pak Prabowo Subianto Sudah Sejak Lama Sangat Peduli Palestina
*Dukungan Waketum DPP REI untuk Bobby Nasution: Tanda Kepercayaan Nasional terhadap Kepemimpinan Sumut*
Tokoh Pemuda El Adrian Shah: Pemuda Jangan Terlena, Sumut Masih Punya Banyak PR!
Pengurus KADIN Binjai Disambut Baik Audiensi di Ruang Hasanul Jihadi
Bantahan Chandra Dalimunthe soal “uang klik”, Taruhan Besar bagi Kehormatan PHTC Gubsu
BRI Insurance Catat Laba Rp467 Miliar hingga Kuartal III 2025, Kinerja Tetap Solid di Tengah Tekanan Industri

Berita Terkait

Selasa, 16 Desember 2025 - 10:47

Komaruddin Hidayat Buka Dialog Nasional SMSI: Media Baru Harus Mengarah pada Pers Sehat

Senin, 15 Desember 2025 - 13:39

PMI Banten Serahkan Bantuan Kemanusiaan untuk Korban Bencana Alam

Minggu, 30 November 2025 - 23:28

Presiden PMD: Pak Prabowo Subianto Sudah Sejak Lama Sangat Peduli Palestina

Sabtu, 8 November 2025 - 10:02

*Dukungan Waketum DPP REI untuk Bobby Nasution: Tanda Kepercayaan Nasional terhadap Kepemimpinan Sumut*

Rabu, 29 Oktober 2025 - 12:18

Tokoh Pemuda El Adrian Shah: Pemuda Jangan Terlena, Sumut Masih Punya Banyak PR!

Berita Terbaru